From my experience, I highly recommend you to read this book before the baby`s arrived.
Fyi, aku beli buku ini di Shopee dengan harga Rp245.000,00 dan menurutku worth it.
Buku ini ditulis berdasarkan riset selama puluhan tahun (dari tahun 1955) yang dilakukan oleh The Institutes for the Achievement of Human Potential (lembaga yang khusus menangani anak-anak cedera otak).
Di awal buku diceritakan mengenai munculnya “The New Kids” atau “Anak-anak Tipe Baru”, maksudnya apa?
"Anak ini menyerupai seorang dewasa kecil, namun lebih menarik, dan menimbulkan rasa sayang daripada orang dewasa pada umumnya. Semua sifat yang menyebabkan orang menyayangi anak-anak, ia miliki secara melimpah. Semua sifat yang kadang-kadang membuat anak dianggap sebagai biang kerepotan tidak ada padanya."
Aku langsung teringat a smart and a generous kid, Kirana (anak dari IG:@retnohening).
Singkat cerita, mereka menemukan anak ini saat ada orang tua yang anak pertamanya mengalami cedera otak dan akhirnya melakukan terapi dengan rangkaian program stimulasi sensori dan motorik. Adiknya yang sehat (tanpa cedera otak) secara tidak sengaja jadi ikutan dalam tiap stimulasi karena mereka tinggal di lingkungan yang sama.
Hasilnya? Adiknya menjadi anak tipe baru ini.
Ketika anak dapat memahami dunia lebih awal, akan banyak keuntungan bagi anak tersebut dan kita sebagai orangtua. Dia akan bisa memaksimalkan potensi otaknya, even more than Isaac Newton ever did.
Hal yang perlu kita lakukan adalah memberikan rangsangan visual, auditif, dan taktil – dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang ditingkatkan – selaras dengan keteraturan pertumbuhan otak.
Yang harus dihighlight : “Otak tumbuh karena digunakan”
Sebagai orangtua, kita pasti nggak mau menghambat pertumbuhan otak anak kita. Unfortunately, kita seriiiing banget ngelakuin hal itu tanpa sadar.
Ini terjadi di aku sih, sebelum baca buku ini, aku melindungi banget anakku dari cahaya yang terlalu gelap dan terang, serta suara bising, simply karena kasian eh ternyata hal kayak gitu diperlukan untuk perkembangan bayi.
Motivasi terendah aku pas aku telat baca buku ini, ”Kalo belum bisa maksimalin pertumbuhan otak anakku tapi seenggaknya aku nggak menghambatnya.”
Tapi akhirnya aku mencoba melakukan semaksimal yang aku bisa dan hasilnya oke banget (next post).
Dua penyebab utama lingkungan tempat bayi tumbuh minim rangsangan adalah:
1. Mitos Kuno : Nggak semua, tapi yang kira-kira menghambat sebaiknya ditinggalkan.
2. Status Quo
Di buku ini dituliskan:
Stop Membunyikan Jam Weker
maksudnya, misalnya anak umur x bulan harusnya udah bisa ini itu.
Yess, pertumbuhan anak emang beda-beda dan ternyata patokannya bukan umur tapi lingkungannya. Anak yang tumbuh di lingkungan kaya akan rangsangan, akan tumbuh lebih cepat. Otak tumbuh karena digunakan, bukan berdasarkan jadwal-jadwal tertentu.
“Sementara kita memberi makan perutnya dengan makanan terbaik yang kita beli namun kita memberi makan otaknya secara kebetulan.”
“Bayi di zaman modern dibesarkan secara kebetulan dan bukan dengan tujuan yang jelas.”
Nyess.
Rangsangan harus diberikan dengan sengaja, tidak secara kebetulan. Semakin banyak otak digunakan, semakin banyak tumbuhnya, dan semakin mampulah bayi itu.
Di buku ini dikasih tau kalau bayi yang telah menerima rangsangan sejak lahir akan tumbuh melebihi apa yang diharapkan.
Oh iya dari buku ini juga aku baru tau kalo newborn itu nggak bisa melihat, mendengar, dan meraba, istilahnya `mati rasa`, so they do need us. Kemudian, berdasarkan riset, pertumbuhan otak anak paling mengesankan pada tahun pertama kehidupan.
Di buku ini dijelaskan 4 Tahap Stimulasi yang dapat digunakan.
Tiap tahap berisi tentang penilaian kondisi perkembangan bayi saat itu (untuk menentukan program yang tepat) dan stimulasi sensori serta motorik yang dapat dilakukan.
Penilaian perkembangan bayi ada tiga (penglihatan, pendengaran, dan perabaan) dari lima jalur (+ pengecapan dan penciuman) yang mengarah ke otak. Di buku ini, sisi sensori pengecapan dan penciuman tidak dibahas karena keduanya dianggap jauh kurang penting untuk perkembangan neurologis dibanding tiga jalur sensori lainnya.
Untuk mengembangkan ketiga jalur sensori di atas, bayi memerlukan rangsangan penglihatan, pendengaran, dan perabaan dari ibu, ayah, dan lingkungannya.
Jika terdapat salah satu area pada sisi Profil Perkembangan yang menunjukan bayi tidak sama tingginya dengan tingkat yang wajar untuk usianya, area itu menjadi prioritas utama ketika menciptakan program sensori.
Namun, jika bayi telah menguasai dengan baik kemampuan tsb, bukan berarti Ia tidak memerlukan rangsangan lagi. Rangsangan tetap diperlukan untuk memperkuat kemampuan bayi.
Nah sepanjang buku ini, dibahaslah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menstimulasi perkembangan otak anak kita :). Aku nggak bisa jabarin satu-satu karena panjang banget (1 buku hehe) tapi di next post mau jabarin yang aku lakuin ke anak aku :).
Menurut Buku ini, hal yang sebaiknya dilakukan adalah:
- Jadilah ibu yang professional (Kalo aku mikir gini “Buat kerjaan yang credit untuk Boss aja kita nggak mau asal apalagi buat anak sendiri, So I decided to be a professional mother)
- Dalam melakukan stimulasi kita harus konsisten, fleksibel, tertata
- Tangguhkan pekerjaan rumah! (babies need us moreee)
- Stay at home, jadikan pagi hari sebagai saat sakral karena ini golden time untuk bayi
- Persiapkan bahan stimulasi sebelum bayi lahir. Sekarang banyak yang jual ternyata, ku pun akhirnya beli aja.
- Catat hasil observasi
- Simpan bahan-bahan stimulasi untuk bayi selanjutnya
Kemudian di buku ini dituliskan, “Sangat besar bedanya bila Anda memberi bayi pertama Anda kesempatan untuk menjadi matang sebelum bayi kedua lahir.” Disarankan bayi kedua lahir saat anak pertama minimum berusia 3 – 4 tahun. New insight for me.
Oh iya ada satu yang aku kritisi sih dari buku ini, di dalamnya nggak dikasih contoh misal Tahap I – IV itu idealnya buat bayi usia berapa, dan buku ini fit sampai bayi normal usia berapa ya. Kemudian, goal akhir dari buku ini bayi dapat membacakah? Atau berjalan lebih awal? Masih ngawang di aku.
Yet overall, I think anything on this book worth a try.
Last but not least,
“Andaikata bayi boleh menentukan kehendaknya sendiri, Ia tentu lebih suka jika ibu dan ayahnya berada di sisinya tiap-tiap menit setiap hari”
Enjoy Motherhood!
No comments:
Post a Comment