Well, kehamilan emang membawa banyak perubahan di tubuh kita. Salah satunya dari sisi kulit ini. Beberapa masalah kulit sering terjadi pas hamil dan diantaranya dipengaruhi oley faktor genetis. Misalnya untuk masalah strechmark, coba deh tanya
riwayat kehamilan keluarga misalnya kakak / ibu apakah selama hamil bermunculan
strechmark. Jika iya, chance ibu untuk mengalami strechmarks selama hamil pun meningkat.
Untuk keluhan lainnya, misalnya kulit
gatal-gatal. Well it happened to many pregnant women. I tried to ask my older
sister about itchy skin during pregnancy and YESS she had it. Satu dari tiga
kakak aku mengalami permasalahan kulit yang cukup parah sampai bekasnya 9 tahun
pun belum hilang. Ini bisa terjadi karena perpaduan darah ibu golongan O+ dan
darah ayah yang juga golongan O+. Pernah denger gak kalau anak hasil perpaduan
O dengan O cenderung memiliki kulit yang sensitif? Ternyata memang ada penelitian ilmiahnya, silahkan dicari sendiri ya.
Beruntung suami aku golongan
darahnya B, pas hamil justru kulit aku jadi less sensitive. Tapi perlindungan
maksimum tetap aku lakuin. Pas kehamilan usia 9 weeks, aku mendapati kulitku
gatal sedikit, whoa!!! Hal pertama yang aku lakuin adalah mengecek seluruh
produk yang aku gunain buat kulit, yaitu sabun mandi, lotion, dan body scrub.
Untuk sabun mandi dan lotion aku
pakai sabun dan lotion susu kambing merk Le*vy, begitu ngecek sabunnya, aku
kesulitan mencari logo BPOM dan akt melihat komponist paraben di situ L,
akhirnya good bye sabun Le*vy. Lotion nya ada logo BPOM nya tapi aku stop pakai
karena jadi ragu. Kemudian untuk body scrub udah perfectly aman sih karena
pakai Body Scrub Almond nya The Body Shop.
Oh iya, selama hamil emang jauh kulit
kita cenderung lebih kering. Jadi usaha lebih sangat diperlukan karena kulit
kering bisa memperparah gatalnya kulit pas hamil (yang disebabkan perubahan hormon
dan peregangan kulit) dan meningkatkan kemungkinan timbul strechmarks.
Buat aku sendiri, kelembaban
kulit berbeda di tiap trimesternya dan trimester 2 jadi masa-masa dengan kulit
terkering.
Berikut merupakan hal-hal yang bisa mempengaruhi kelembaban
kulit berdasarkan pengalamanku :
1.
Cairan Tubuh
Semakin terhidrasinya tubuh maka kulit semakin lembab.
Jadi, usahakan minum minimal 2 liter per hari ya. Waktu trimester 1, aku
maksimal cuma bisa minum 2 liter, keseringan 1.5 liter tapi kulit belum terlalu
kering, mungkin karena belum terlalu meregang. Pas trimester 2, alhamdulillah
bisa 2 liter per hari tapi kulit tetap kering. Pas trimester 3, bisa 3 liter
per hari karena haus terus ya dan alhamdulillah kulit pun lebih lembab dari kedua
trimester lainnya. Selain itu minum air putih yang cukup juga banyaaaak banget manfaatnya,
contoh buat mencegah konstipasi dan edema khususnya di trimester 3.
2.
Asupan nutrisi
Semakin banyak sayur dan buah yang kita makan, semakin
lembab kulit kita. Yang aku perhatiin sih kalo aku banyak asupan vitamin C itu
kulit berasa sangat enakan, muka pun jadi glowing (ada pengaruh juga dari
aliran darah yang meningkat). Usahakan banyak makan sayur dan buah ya bumils J.
3.
Hormon
Well this is not my expertise so I can`t describe much
haha. Ku cuma merasa di trimester 2 itu pertama kalinya perut meregang banget
jadi mungkin penyebab lembabnya berkurang sekali. Pas trimester 3 sepertinya
tubuh sudah sangat beradaptasi dengan perubahan yang ada jadi meskipun perutnya
jauh lebih besar lagi, tapi nggak terlalu kering.
4.
Penggunaan AC
Haduh nggak usah hamil, pas lagi nggak hamil aja ini
ngaruh banget kan?
Aku sih sekarang kalau bisa maksimal malam aja pakai
AC nya, syukur kalau tengah malam bisa aku matiin tapi biasanya sih AC nyala sampai
Subuh tapi masih lebih mending kok disbanding 24 jam pakai AC nya. Oh iya,
jangan lupa pakai `amunisi` ya sebelum tidur hehe.
5.
Olahraga
Naaah sejak usia kehamilan 20 week ke atas, aku udah
rutin berolahraga kayak renang, power walk, sama yoga. Yoga baru rutin pas di
Jakarta lagi, usia kandungan 28 weeks. Katanya beberapa gerakan yoga bisa
meningkatkan elastisitas kulit loh. Nah ini perlu banget kan buat yang mau
menghindari strechmarks.
Oh iya sharing
dikit, aku udah sebulan ini latihan belly breathing dan ternyata perut kita
bener-bener bisa mengembang kayak balon, lucu deh. Pas aku video in sepertinya
bisa aman dari strechmarks karena merekahnya bisa besar banget di hitungan 20
dan aman (optimis banget kan haha). Oh iya, gerakan hugging baby pun bisa loh membuat perut kita nggak terlalu
`keluar`. Ini mengurangi risiko terjadinya diastasis
recti (pemisahan otot perut, bisa juga disebut baby pouch, ituloh yang
biasa terjadi pada ibu habis melahirkan tapi perutnya tetap buncit). Aku
praktekin rutin dari week ke-31 dan week ke-32 perutku malah mundur loh karena
otot perutnya dilatih untuk menahan si baby. Tapi sebaiknya praktik ini harus
didampingi profesionalnya ya biar gak salah J.
Kondisi Kulit Selama Kehamilan
Tiap orang bisa berbeda, ini pengalaman
pribadi aja ya.
1.
Trimester 1
Kelembaban kulit berkurang dan mulai terasa agak gatal
di minggu ke-9.
2.
Trimester 2
Kelembaban kulit sangat sangat berkurang, tidak muncul
strechmarks, kulit tidak gatal karena perlindungan maksimum, linea nigra belum
terlihat.
3.
Trimester 3
Kelembaban kulit membaik, hingga minggu ke-33 tidak ada
tanda-tanda munculnya strechmarks. Gatal kadang muncul namun setelah dioles Bio
Oil, gatal hilang. Linea Nigra tampak jelas dari pusar hingga ke atas Miss V.
Pusar keluar karena tertarik oleh perut yang membesar, sekitaran pusar
menghitam tapi setelah di scrub dan dioles body butter + bio oil, agak lebih
cerah, begitu juga dengan linea nigranya.
Berikut produk-produk yang aku
gunakan selama kehamilan, khusus buat kulit ya, buat muka di postingan
selanjutnya:
1.
Liquid Soap Goat Don`t Lie (GDL) dari The Bath
Box (TBB)
Ini adalah salah satu brand lokal favorit aku.
Dibandingkan dengan produk lain dengan kualitas yang relatif hampir sama, TBB
ini harganya sangat terjangkau. Service nya juga sangat memuaskan, kalian bisa
beli ini di Shopee. Jika domisili Jabodetabek, produk bisa dikirimkan melalui
Go Send pada hari yang sama dengan packaging yang luar biasa. Berikut merupakan
varian GDL yang telah aku coba selama kehamilan ini.
a.
GDL Original 500 ml
Pas kulit perut aku mulai terasa gatal di minggu ke-9,
langsung deh aku search kira-kira apa ya sabun yang bisa melembabkan kulit dan
aman bagi bumil. Akhirnya memutuskan untuk nyoba GDL dengan varian original untuk
menghindari wangi produk yang menyengat karena penciuman sangat sensitive waktu
itu.
Pertama kali pake, WOW! Super melembabkan! Jadi kalau
habis mandi udah lemes dan gak sempet pakai lotion, GDL ini udah cukup asal
mandinya 2x sehari ya. Waktu itu kondisinya sih aku gak bisa kena AC, nah aku
kurang paham kalau kena AC, lembabnya cukup atau enggak buat melindungi kulit
kita dari rasa gatal. Dari 3 varian GDL yang aku coba, aku merasa varian ini
paling memberikan kelembaban.
Sabun ini teksturnya ringan banget dan relative tidak
berbusa jadi disarankan pakai shower puff. 1x pakai bisa 5 - 7x pencetan karena
busanya dikit banget, maklum no detergen J.
GDL 500ml di aku habisnya lama banget, akhirnya aku pakai gak sampai habis udah
dibuang karena katanya expired produk ini 3 bulan setelah dibuka dan emang
wanginya udah agak berubah pas lewat 3 bulan.
Price : 4.5 of 5 (IDR 141.000)
Kelembaban : 5 of 5
Wangi : 3 of 5 (gak ada wangi sama sekali, (+) cocok
buat bumil yang masih mual, (-) kalau udah gak mual)
Re-purchase? No, I like other variant better
b.
GDL Tea Tree 300 ml
Ini belinya pas lagi flash sale, lumayan banget jadi
cuma 80rb udah sama ongkir J.
Semua manfaat GDL Tea Tree ini sama banget kayak GDL Original. Kemasan 300 ml
suits me better karena kalau yang ini habisnya 1.5 – 2 bulan jadi produknya
masih bagus. Pas mulai pakai GDL Tea Tree ini, aku udah bisa kena AC dan karena
kegerahan terus, bisa 24 jam nyalain AC . Mungkin ini salah satu factor kelembaban
kulit berkurang banget. Akhirnya aku pun menambah intensitas berbagai treatment
selanjutnya. Untuk wanginya, ini better dari variant yang original, bisa
dinikmati oleh bumil maupun non-bumil.
Price : 4.5 of 5 (IDR 116.00)
Kelembaban : 4.5 of 5
Wangi : 4 of 5
Repurchase : Maybe
c.
GDL Ocha 300 ml
Setelah GDL Tea Tree nya habis, nyobalah varian Ocha
dan WOOOOOOW wanginya aku suka banget karena fresh. But, aku merasa kelembaban
nya kok berkurang ya dari GDL Tea Tree. Kurang paham sih masalah ini, mungkin
kalau ada ochanya cenderung fokus membersihkan kulit bukan melembabkan. Mungkin
ya. Tapi so far ini varian yang paling aku suka. Nah pas pake ini, tingkat
kegerahan aku berkurang jadi alhamdulillah nggak harus nyalain AC 24 jam
sehingga kulit pun gak begitu kering.
Price : 4.5 of 5 (IDR 116.000)
Kelembaban : 4 of 5
Wangi : 5 of 5
Repurchase : YESSS!
2.
Shea Body Butter dari The Body Shop

Pembelian produk ini dilakukan setelah browsing ke
sana kemari. Pas pertama kali pake, emang melembabkan banget tapi ternyata
dengan dibarengi penggunaan AC, lembabnya mungkin awal-awal cuma bertahan 3-5
jam, padahal claim nya 24 jam loh. Aku sih nggak menyalahkan TBS karena kondisi
kulit aku saat itu emang bener-bener kering, mungkin karena perubahan hormon,
peregangan kulit, dan penggunaan AC yang terus-terusan. Akhirnya aku pun
re-apply produk ini cukup sering. PS, aku mencoba pakai lotion yang masih aku
punya, TBS juga, varian Black Musk tapi sebelum 1 jam aja kulit udah kering
lagi. Jadi, aku menyimpulkan Shea Body Butter ini udah paling bagus. Aku
re-apply body butter ini sekitar 4 - 5 jam sekali, kira-kira sehari bisa pakai
5x makannya cepet banget habisnya T_T tapi aku lakuin aja karena takut banget
kulit gatal dan berujung ke masalah-masalah selanjutnya. Anyway, yang kayak
gini gak cuma aku kok, aku baca di forum-forum bumil, beberapa bumil mengaku
menghabiskan 1 Body Butter Shea dalam waktu 2 minggu saja. Aku juga kisaran
segitu sih.
Oh iya, Shea Body Butter ini wanginya ringan banget.
Netral. Jadi bisa digunakan sejak trimester pertama buat bumil yang sensitif
dengan wewangian. Aku sendiri bertahan make varian ini sampai trimester ketiga.
Sempet nanya ke mbak dan mas di counter TBS kalo
tujuan pemakaian body butter untuk melembabkan kulit dan mencegah strechmarks
itu yang mana. Sadly, katanya body butter TBS nggak ada yang dibuat khusus
untuk mencegah strechmarks tapi kalau fokusnya melembabkan, varian Shea dan
Almond paling lembab. Aku kurang suka wangi Almond nya jadi pilih Shea.
PS: hati-hati ya bawa Shea Body Butter ini berpergian,
karena selama aku bolak-balik naik pesawat entah mengapa dia bocor-bocor gitu
di sekeliling kemasannya, mungkin kurang rapet kali ya nutupnya. Akhirnya, aku
selalu masukin body butter ini ke tas yang aku tenteng, gak di koper lagi, dan aman.
Price : 3 of 5 (IDR 249.000, agak
pricey apalagi kalo 2 minggu udah habis T_T)
Kelembaban : 4.5 of 5
Wangi : 4 of 5
Repurchase : I haven`t met better
solution yet so yess.
3.
Bio Oil
Alasan kuat untuk menyertakan Bio Oil dalam
serangkaian body treatment adalah:
a. Udah pernah coba
Bio Oil sebelumnya buat menyamarkan strechmarks dan terbukti ampuh
walaupun memang harus konsisten ya dan minimal dipakai 3 bulan. Review nya ada
di sitikarimah.tumblr.com.
b. Shea Body Butter TBS tidak dikhususkan untuk
mencegah strechmarks, hanya melembabkan kulit aja.
Cara
aplikasinya, aku pakai dulu Shea Body Butter nya ke seluruh badan terus aku
lapis dengan Bio Oil tapi cuma di bagian dengan risiko kemunculan stretchmark
tinggi yaitu payudara, perut (inget, seluruh perut ya, jangan ada yang
ketinggalan), bokong, selangka, dan paha atas.
Pas trimester
2, bio oil dan Shea Body Butter nya literally 5x aku pakein ke badan. Jadilah
bio oil kemasan 200 ml ini juga habisnya kurang dari sebulan. Awalnya aku tiap
beli Bio Oil selalu di G**rdi*n, nah karena mobilitas sempat terbatas selama
hamil, aku cobalah nyari di Shopee dan WOW! Aku nemu distributor Bio Oil dengan
harga yang lebih murah sekitar 80rb dari harga di G**rdi*n T______T udah
dianter sampai rumah lagi dan tenang aja, packagingnya aman kok, lebih aman disbanding
kalau aku bawa-bawa sendiri malah hehe.
PS: sama
dengan Shea Body Butter, sebaiknya produk ini ada di dalam tas tenteng aja ya
kalau berpergian biar nggak bocor.
Price : 3.5 of 5 (IDR 220.000 untuk
kemasan 200ml di Shopee)
Kelembaban : 5 of 5
Wangi : 4.5 of 5
Repurchase : YESSS!
4.
Almond Body Scrub dari The Body Shop
Ini sebenernya pelangkap aja sih. Lumayan buat mengangkat
sel-sel kulit mati cuma jangan sering-sering yah dipakenya karena takut bikin
kulit kering. Seminggu sekali aja udah cukup kok. Varian almond ini emang
dikhususkan buat pemilik kulit kering dan sensitive, cocok lah buat ibu hamil.
Aplikasinya dilakukan di kulit yang lembab setelah sabunan. Setelah pakai ini,
kulit aku juga keliatan kayak shiny gitu. Minusnya cuma aku kurang suka
wanginya aja.
Price : 4 of 5
(IDR 299.000, ini lumayan awet, bisa sampai setahun)
Kelembaban : 5
of 5
Wangi : 3 of 5
Repurchase : Other
varian, yess. Aku nggak suka wanginya.
5.
Palmer`s Cocoa Butter Formula Skin Therapy Oil
Well, sebetulnya, sebelum memutuskan kembali
menggunakan Bio Oil, aku pingin banget nyoba Palmer ini karena liat di review2
katanya bagus bangeeetttt dan emang dikhususkan untuk strecmarks. Tapi,
berhubung udah cari kemana-mana baik offline maupun online di Indo gak
nemu-nemu jadinya cari alternative produk lain. Soalnya gak mau nanti pas udah
cocok, eh mau re-purchase malah gak dapet.
Akhirnya, ada temen yang tinggal di Malay dan nawarin
produk ini, yeay! Akhirnya ku coba aja karena dulu udah penasaran tapi guys,
sampai tulisan ini dibuat, ku belum mencoba produk ini karena Bio Oilnya masih
ada. Nanti ya tulisan nya di update lagi kalau produknya udah dicoba. Kalau
dari packagingnya sih produk ini lebih travel friendly ya dari Bio Oil.
Aku usaha banget buat mencegah strechmarks maksimal
dengan produk yang harganya masih terjangkau. Banyakloh yang awalnya masih
mempan pake Bio Oil tapi lama-lama pindah ke Clarins which is lebih mahal,
makannya diusahakan konsisten ya. Udah gitu kalau strechmarks seriously lebih
baik mencegah daripada mengobati.
Berita Baiknya:
"Sekarang aku memasuki usia kehamilan 33 weeks dan
belum ada strechmarks yang muncul. Beberapa ibu baru muncul strechmarks setelah
36 weeks tapi aku optimis gak muncul selama bisa konsisten jaga asupan nutrisi,
cairan tubuh, dan rutin olahraga."
Oh iya, kalau kakak aku malah muncul strechmarksnya setelah
melahirkan, aku kurang paham sih tapi semoga enggak ya…