Tuesday, 16 November 2021

Review PRP dan Derma Punch di NMW Skin Care Depok

 *Review ini akan di-update secara berkala mengingat aku masih menjalani rangkaian treatment.

Tulisan terdahulu ku tentang review NMW ada di sini ya :

Review NMW

Selama empat tahun belakang ini, aku berhenti perawatan baik treatment ataupun krim NMW. Setelah berhenti nggak ada efek sampingnya kok, alasan berhenti karena aku pindah pulau jadi milih rangkaian skin care yang lebih mudah didapatnya.

Nah empat tahun ini juga aku hamil dan menyusui dua anak. Perubahan hormon, pola tidur, dan nggak telaten skin care an bikin muka nggak banget. Sempet kena cacar air semuka-muka kena, ditambah kalo ada jerawat suka dipecahin jadi makin banyak bopeng di muka.

Mumpung lagi di Jakarta, aku ke NMW. Banyak banget perubahan, layout kliniknya juga udah lebih modern.


Sebelum datang, aku sempet konsultasi online by WA (lagi pandemi) dan diresepkan beberapa krim yang udah aku pake selama tiga bulan sebelum datang langsung ke klinik. Pas hari H, aku nelfon dulu ke kliniknya, nanya rame atau nggak karena aku bawa anak-anak (nunggu di mobil), ternyata katanya nggak rame. Okelah langsung meluncur.

Sampai di NMW, registrasi keanggotaan online (dibantu CS), lumayan lama ini, kayaknya 20 menit. Habis itu deposit uang 100rb ke kasir, uang ini nantinya bisa dipake untuk bayar treatment atau krimnya. Setelah deposit, balik lagi ke CS, buat daftar konsul.

Setelah terdaftar, langsung dipanggil untuk konsultasi ke dr. Hanny.  As I predicted, aku direkomendasiin PRP++. Pas aku ke sana lagi ada promo bundling PRP, punch, dan sinar xxx (lupa) jadi 700rb aja + 50rb (biaya konsultasi). Aku pun nyoba ini.

Oh iya dokter bilang, untuk bopeng di muka ku ini, bisa banget bopengnya hilang tapi harus PRP sebulan sekali, kalo hanya 1x efeknya kurang maksimal. So, as I`ve said before, review ini akan terus di-update.

Setelah setuju dengan rangkaian treatment nya, langsung deh bayar di kasir. Aku ambil beberapa krim juga, totalnya 900rb an. Habis itu diarahin ke lantai dua. Nggak antri dan sepi (waktu itu jam 11 pagi di hari kerja).

So, what is PRP?

PRP (Platelet Rich Plasmamerupakan plasma darah yang telah diperkaya dengan trombosit. Trombosit atau keping darah mengandung ratusan protein yang disebut faktor pertumbuhan. aktor inilah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah dan penyembuhan luka. Dalam metode pengobatan PRP, kandungan trombosit akan ditambahkan ke dalam plasma darah hingga mencapai 5–10 kali lipat dari konsentrasi normal. Dengan menambahkan konsentrasi trombosit lebih dari biasanya, diharapkan proses penyembuhan akan lebih cepat.

Tahapan yang dilakukan :

1. Pengolesan krim anastesi di seluruh wajah

Rasanya dingin dan beberapa ment kemudian, muka agak kebas.

2. Pengambilan sample darah

Sampel darah yang diambil kurang lebih 40 cc.

3. Pengolahan darah pasien jadi PRP (30 menit)

4. Penyuntikan PRP ke wajah

PRP yang didapat sekitar 3 cc. Proses penyuntikan dimulai dari bagian yang dinilai paling parah, kalo aku di pipi kanan lanjut ke pipi kiri dan dagu (cuma 1 titik). Jidat nggak kebagian karena PRP nya udah habis, saking banyaknya bopengan di pipi. Rasanya gimana? Whoa the pain was 9 of 10! Didn`t expect this! Kalo nggak worth it, serius nggak bakalan mau balik lagi. Proses penyuntikan ini cuma 10 menit.

5. Punch

Guys kayaknya aku salah si ambil treatment bundle ini karena PRP sakit eh dermal punch juga sakit, jadilah kayak babak belur gitu muka aku.  Alat yang dipake dokter kayak gini, bisa disesuaikan juga rasa sakitnya. Aku ambil yang paling minimal karena dirasa mampunya segitu.


Punch dilakuin di semua muka. Tujuan punch ini emang untuk melukai kulit wajah sehingga kulit kita terstimulasi untuk regenerasi. Sakit nggak? Sakit meskipun udah dianastesi. Sakitan mana sama PRP? Sakit PRP. Waktu total untuk derma punch ini juga 10 menit.

6. Penyinaran wajah

Pindah ruangan, mata ditutup selama penyinaran sambil mendengarkan musik. Lumayan rileks dan nggak sakit sama sekali. Waktu total 15 menit.

Setelah rangkaian treatment selesai, aku diresepkan krim anti peradangan gratis dan dioleskan 5x sehari.

Ini muka aku right after the treatment, kalo aslinya merah banget dan rasanya perih sekali, untung nggak pingsan.

Bisa keliatan ya dari fotonya pori-pori muka jadi terbuka gini.

PRP ini ada down period nya ya, di aku sampe 7 hari which is terhitung lamaaa.

Setelah treatment, sempet dioles krim antiradang dan ini nggak boleh kena air selama dua jam. Disarankan cuci mukanya pakai air matang atau air mineral.

Setelah dua jam, kebetulan aku wudhu pake air biasa, rasanya perih banget, langsung oles krim atiradang dan muka merah semua.

Selama down period hanya boleh pake moisturizer, sunscreen, dan krim antiradang ini.

Malamnya.... subhanallah makin perih, serasa ada jarum di seluruh wajah. Hari kedua dan ketiga masih perih dan merah tapi lama-lama berkurang. Di hari ke-2 sampai ke-4, pipi masih merah dan bengkak.

Hari ke-8, baru noticed muka ada perubahan. Kulit yang bopeng-bopeng itu sedikit terangkat, flek hitam bekas dosa-dosa di muka juga memudar bangettt, apalagi di bagian yang memang disuntikkin PRPnya (Yesss aku inget spot nya because I cant forget the pain haha).

PRP ini bener-bener definisi beauty is pain. Sakit tapi bakal nagih. Aku tuh pengen banget punya kulit yang mengarah ke glass skin lah, nah setelah PRP ini I think that`s feasible.

Ini dia perubahan muka ku, no filter ya guys.


Perubahan kulit wajah setelah PRP ini :

  1. Kulit lebih halus
  2. Pori-pori mengecil
  3. Wajah lebih cerah dan flek hitam memudar
  4. Bopeng kecil terangkat sedangkan yang besar, sedikit terangkat. Jaringan ikat di bawah kulit berhasil regenerasi meskipun belum 100% karena ini baru treatment pertama.

Secara keseluruhan dari review ini,

Pros :

  1. Hasilnya sangat worth it
  2. Treatment ini pakai darah kita sendiri jadi aman banget, bahkan banyakloh yang jual plasma darahnya ke produsen perawatan wajah karena emang terbukti khasiatnya. Yuk manfaatin plasma darah kita sendiri.
  3. Harga yang relatif murah, aku udah bandingin sama klinik lain. Untuk prp 2 cc aja di Z*P kisaran 1jt, di E*HA hampir 2jt sedangkan di NMW ini 1jt kurang udah sama punch dan krim lain.

Cons :

  1. Sakitnya nggak banget. Pain tolerance ku lumayan tinggi loh tapi PRP ini udah anastesi, masih sakit banget.
  2. Down time lamaaa. Nggak kebayang kalo harus keluar rumah dengan kondisi muka bengkak. Jadi harus spare time waktu untuk istirahat.
  3. Total waktu administrasinya lama karena sampe 1 jam T_T.

Saturday, 24 July 2021

My First Born has a Speech Delay

This is one of my tremendous journey as a mom.

My first born has already spoke his first words when he was 6 months old but the words he said was disappear when he was 15 months old. I recognized this and I went into pedriatic when he was 18 months old, then the doctor recommended me to give him stimulation at home.

Six months later, the improvement wasn`t good so I decided to specifically go to Child and Development Department.

Hasil konsul pertama di Klinik Tumbuh Kembang :

- SUSPECTED AUTISM -

OMG!

Cirinya :

1. Suka melakukan sesuatu berulang-ulang seperti muter-muter roda, bisa lebih dari 1 jam

2. Getting attached to something, in my case, mobil-mobilan

3. Susah kontak mata (ada tapi tidak selalu)

4. Belum bisa komunikasi dua arah

5. Terlihat belum tertarik dengan anak lain, lebih suka main sendiri

Akhirnya dijadwalin Okupasi Terapi seminggu sekali.

Hasilnya sangat baik, tiap pertemuan pasti ada perkembangan meskipun sedikit. Tiga bulan pertama, anak sudah mulai bisa mengerti arahan atau petunjuk, kontak mata sudah bertambah namun komunikasi masih satu arah. Kemudian evaluasi lagi ke dokter spesialis tumbuh kembang dan dokter spesialis rehab medik, akhirnya, diputuskan kalo MY SON IS NORMAL, alhamdulillah.

Setelah itu, okupasi terapi dilanjutkan dan ditambah dengan terapi wicara.

Awalnya anakku selalu nangis pas terapi wicara, mungkin jadwalnya terlalu pagi. Setelah jadwalnya ganti, dia pun happy. Tiga bulan, ada improvement tapi belum begitu signifikan. Anakku baru di level mencocokan gambar. Tiga bulan selanjutnya sudah bisa identifikasi gambar, sebatas hal-hal yang dia suka dulu (transportasi). Tiga bulan selanjutnya anakku udah suka banget nyanyi. Lagu pertamanya adalah Bingo! (only IAIAO part), setelahnya ada Cicak-cicak di Dinding.

Tiga bulan selanjutnya, WOW!

Hampir seluruh tanda-tanda autism sudah hilang. Dia sekarang suka banget interaksi sama orang lain, bahkan nggak bisa buat asyik sendirian kayak dulu lagi.

Kosakatanya banyak sekali, sudah lebih dari 100 kata, bahkan aku udah nggak hitungin lagi. Total terapi udah 9 bulan dan 3 bulan diantaranya kita pernah terapi di dua klinik, RSIA KMC dan Brawijaya Kemang. It`s all worth it.


Review PRP dan Derma Punch di NMW Skin Care Depok

 *Review ini akan di- update secara berkala mengingat aku masih menjalani rangkaian treatment. Tulisan terdahulu ku tentang review NMW ada d...