Monday, 22 July 2019

Belajar MPASI

Waktu tulisan ini di posting, Raqi udah usia 10 bulan. Berarti udah 4 bulan ya MPASI ini berjalan. Alhamdulillah, nggak nyesel belajar tentang MPASI jauh sebelum Raqi memasuki usia MPASI nya. Fyi, Raqi MPASI pas usia 6 bulan kurang 3 hari. Alasannya karena aku pengen jadi orang pertama yang nyuapin Raqi eh tapi ternyata akunya nggak jadi back to work karena masih berat ninggalin Raqi.

Persiapan pribadi sebelum MPASI

1.     Baca buku tentang MPASI

Buku yang aku baca ini:



Bisa sedikit jadi pengantar tapi kurang `ngena` sih buat aku. Masih menyisakan banyak pertanyaan.

2.     Pantengin IG Stories dr. Meta

Langsung `jleb`sih aku di sini, ternyata banyak banget pemahaman ku yang keliru mengenai MPASI. Alhamdulillah bacanya H-2 bulan sebelum Raqi MPASI. Jadi, aku masih sempet ngejar ketertinggalan informasi.

Satu hal yang berguna banget di aku dan ini kunci aku keluar dari GTM Raqi pas di usia 8 menuju 9 bulan, yaitu :
"Orangtua selalu mengajarkan anak untuk makan tapi tidak mengajarkan anak untuk lapar." 

3.     Konsultasi ke DSA

Seperti biasa sih, aku kontrol sekalian vaksin dan aku dikasih satu brosur yang isinya rangkuman MPASI yang isinya :



Terus juga dikasih brosur lain yang isinya menjabarkan MPASI secara rinci.

Dokter juga pesen,”Bu, inget ya, selalu baca dari sumbernya langsung yaitu WHO atau IDAI.”

Setuju sih. Always try to be informed rather than opinionated.

Akhirnya ku bacalah rekomendasi MPASI dari IDAI (di sini) dan yang paling menarik perhatianku ini tentang Feeding Rules ya.

4.     Konsultasi ke Konselor Laktasi

Untuk memantapkan pemahaman, aku konsultasi ke laktasi. Always in my mind,”Mencegah lebih baik daripada mengobati.”

Aku ini anaknya patuh banget, kalo nggak salah WHO itu merekomendasikan Ibu untuk minimal 5x konsulasi ke laktasi, yaitu : kehamilan minggu ke-28, 36, saat IMD, usia 40 harı bayi lahir, dan ketika mau MPASI.

Nah hampir semuanya aku ikutin. Manfaatnya berasa banget di aku. Selama masa ASI Ekslusif kemarin, Raqi sehat, pertumbuhannya sangat baik, dan dia juga ceria banget. Mommy nya apalagi ya… Jadi untuk urusan kesehatan gini emang masuk prioritas aku banget. Karena guys, kalo anak kenapa2 ini, bisa dibayangkan galaunya kayak gimana…….

Hasil konsul laktasi di Kemang Medical Care (always my favourite).

Kunci keberhasilan pemberian MPASI yang optimal:

1.   Tepat waktu, yaitu 6 bulan

Berikan MPASI dini (4 – 6 bulan) hanya jika pertumbuhan BB bayi tidak baik meski menyusu dan atau bayi masih lapar walaupun sudah menyusu.

Untuk Raqi, harusnya MPASI dimulai tanggal 6 Maret 2019 tapi aku majuin MPASI nya jadi tanggal 3 supaya di weekend. Maju gpp, telat kalo bisa jangan.

2.   Tepat jumlah dan frekuensi

6 – 9 bulan
Tekstur : makanan lumat (disaring, no blender karena menghilangkan tekstur)
Frekuensi : 2 – 3 makan besar, 1 – 2 selingan (selera bayi)
Jumlah : 2 – 3 sdm sd 125 ml

9 – 12 bulan
Tekstur : makanan lembik, cincang kasar, makanan yang bisa dipegang bayi
Frekuensi : 3 – 4 makan besar, 1 – 2 selingan (selera bayi)
Jumlah : 125 ml

12 – 23 bulan
Tekstur : makanan keluarga
Frekuensi : 3 – 4 makan besar, 1 – 2 selingan (selera bayi)
Jumlah : 190 – 250 ml

3.   Tepat bahan (pangan lokal sesuai budaya tempat ibu tinggal)

Kalo di aku, ini case nya Salmon vs Ikan Kembung hehe, di tempatku lebih familiar ikan kembung tapi Raqi nggak begitu suka keduanya jadi lebih sering makanan lain.

Tambahannya.....

10 Prinsip Pemberian MPASI
  • Menyusui selama 6 bulan kemudian memperkenalkan MPASI sambil terus menyusui bayi.
  • Lanjutkan menyusui bayi sampai 2 tahun (on demand).
  • Menerapkan responsive feeding seperti tunggu anak sampai berhenti mengunyah dan suapi lagi beberapa saat. Usahakan juga untuk ikutkan bayi dalam kegiatan makan Bersama keluarga.
  • Kebersihan makanan dan cara menyimpan makanan.
  • Memulai dengan jumlah sedikit lama-lama bertambah banyak.
  • Tingkatkan tekstur makanan sesuai pertumbuhan bayi.
  • Tingkatkan frekuensi makanan sesuai pertumbuhan bayi.
  • Berikan berbagai variasi makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
  • Gunakan makanan terfortifikasi sesuai kebutuhan. Usahakan memasak MPASI sendiri. Highlight usahakan, nggak wajib ya.
  • Pemberian makanan saat bayi sakit: bila bayi sakit bisa menurunkan selera makan – bisa makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan. Apabila bayi sakit – tawarkan makanan yang lebih lunak, minum, dan menyusu lebih sering. Ke dokter untuk obati penyakit. Bila sudah sembuh – tawarkan makanan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan yang kurang saat sakit.

Review PRP dan Derma Punch di NMW Skin Care Depok

 *Review ini akan di- update secara berkala mengingat aku masih menjalani rangkaian treatment. Tulisan terdahulu ku tentang review NMW ada d...